Cara Cepat Hamil

Jumat, 16 November 2012

Keseimbangan Cairan


Keseimbangan Cairan 
Dehidrasi 
Overhidrasi (Kelebihan Cairan dalam Tubuh) 

Keseimbangan Cairan

Duapertiga dari berat badan adalah air.
Berat badan 75 kg mengandung sekitar 38,4 L air dalam tubuhnya, dimana:
- 23-27 L berada di dalam sel
- 7,7 L berada di rongga antar sel dan
- kurang dari 3,84 L atau sekitar 8% dari total air, berada dalam aliran darah.
Jumlah cairan yang relatif sedikit dalam aliran darah itu sangat penting untuk fungsi tubuh dan harus terus dijaga agar tetap konstan.
Air yang berada diluar aliran darah berfungsi sebagai cadangan yang dapat mengisi maupun menyerap kelebihan air dalam darah sesuai kebutuhan.

Air masuk ke dalam tubuh terutama melalui penyerapan dari saluran pencernaan.
Air meninggalkan tubuh terutama sebagai air kemih yang dikeluarkan dari ginjal.
Ginjal bisa mengeluarkan sampai beberapa liter air kemih dalam sehari atau dapat menahannya dengan membuang kurang dari 0,5 L air kemih dalam sehari.

Sekitar 1 L air juga dibuang setiap harinya melalui penguapan dari kulit dan paru-paru.
Keringat yang berlebihan (misalnya karena latihan berat atau cuaca panas), bisa meningkatkan jumlah air yang hilang melalui penguapan.

Dalam keadaan normal, sedikit air dibuang melalui saluran pencernaan.
Pada muntah yang berkepanjangan atau diare yang berat, sebanyak 3,84 L air bisa hilang melalui saluran pencernaan.

Bila asupan cairan sesuai dengan cairan yang hilang, cairan tubuh akan tetap seimbang.
Untuk menjaga keseimbangan cairan, orang sehat dengan fungsi ginjal yang normal dan tidak berkeringat berlebihan, harus minum sedikitnya 1 L cairan/hari.
Untuk mencegah dehidrasi dan pembentukan batu ginjal, dianjurkan untuk minum cairan sebanyak 1,5-2 L/hari.

Bila otak dan ginjal berfungsi dengan baik, tubuh dapat mengatasi perubahan yang ekstrim dalam asupan cairan.
Seseorang biasanya dapat minum cairan yang cukup untuk menggantikan kehilangan air yang berlebihan dan mempertahankan volume darah dan konsentrasi dari garam-garam mineral yang terlarut (elektrolit) dalam darah.
Jika seseorang tidak dapat minum air yang cukup untuk menggantikan kehilangan air yang berlebihan (seperti yang terjadi pada muntah berkelanjutan atau diare hebat), maka bisa mengalami dehidrasi.

Jumlah air dalam tubuh berkaitan erat dengan jumlah elektrolit tubuh.
Konsentrasi natrium darah merupakan indikator yang baik dari jumlah cairan dalam tubuh.

Tubuh berusaha untuk mempertahankan jumlah total cairan tubuh sehingga kadar natrium darah tetap stabil.
Jika kadar natrium terlalu tinggi, tubuh akan menahan air untuk melarutkan kelebihan natrium. Akan timbul rasa haus dan lebih sedikit mengeluarkan air kemih.
Jika kadar natrium terlalu rendah, ginjal mengeluarkan lebih banyak air untuk mengembalikan kadar natrium kembali ke normal. 
 
 

Dehidrasi

Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh.

Beberapa mekanisme bekerja sama untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Salah satu yang terpenting adalah mekanisme haus.

Jika tubuh memerlukan lebih banyak air, maka pusat saraf di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus.
Rasa haus akan bertambah kuat jika kebutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan memenuhi kebutuhannya akan cairan.

Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar hipofisa di dasar otak.
Jika tubuh kekurangan air, kelenjar hipofisa akan mengeluarkan suatu zat ke dalam aliran darah yang disebut hormon antidiuretik.
Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk menahan air sebanyak mungkin.

Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan air yang secara otomatis dipindahkan dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk mempertahankan volume darah dan tekanan darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penambahan asupan cairan.

Jika tubuh kelebihan air, rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya menghasilkan sedikit hormon antidiuretik, yang memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan air melalui air kemih.

PENYEBAB
Dehidrasi terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya.
Kekurangan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi:
# Muntah
# Diare
# Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar air dan garam)
# Panas yang berlebihan
# Demam
# Berkurangnya asupan cairan karena berbagai alasan.

Penyakit tertentu seperti diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidus dan penyakit Addison dapat menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan yang berlebihan.

GEJALA
Pada awalnya, dehidrasi merangsang pusat haus di otak, menyebabkan penderita minum lebih banyak air.
Bila asupan cairan tidak dapat mengimbangi pengeluarannya, dehidrasi akan menjadi lebih berat.
Jumlah keringat akan berkurang dan hanya sedikit menghasilkan air kemih.

Air akan berpindah dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah.
Bila dehidrasi berlangsung terus menerus, jaringan tubuh mulai mengering.

Sel-sel mulai mengkerut dan mengalami gangguan fungsi.
Sel-sel otak merupakan sel yang paling mudah terkena dehidrasi sehingga salah satu dari pertanda utama terjadinya dehidrasi yang berat adalah kekacauan mental yang dapat berlanjut menjadi koma.

Selain air, dehidrasi juga menyebabkan hilangnya elektrolit dari tubuh, terutama natrium dan kalium.
Karena itu dehidrasi sering disertai dengan kekurangan elektrolit.

Jika terjadi kekurangan elektrolit, air tidak dapat berpindah dari cadangannya di dalam sel ke dalam darah.
Sehingga jumlah air dalam aliran darah berkurang.
Tekanan darah dapat menurun, menyebabkan perasaan melayang atau seakan-akan hendak pingsan, terutama jika sedang berdiri (hipotensi ortostatik).

Jika kehilangan air dan elektrolit terus berlanjut, tekanan darah bisa turun sangat rendah, menyebabkan syok dan kerusakan yang berat pada berbagai organ dalam, seperti ginjal, hati dan otak.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN
Untuk dehidrasi ringan, yang diperlukan hanya minum air putih biasa.
Tetapi jika terjadi kehilangan air dan elektrolit, garam juga harus diberikan, terutama natrium dan kalium.
Minuman yang diperjualbelikan (misalnya Gatorade), telah diracik sedemikian rupa untuk menggantikan garam (elektrolit) yang hilang setelah melakukan latihan berat.
Minuman ini juga bisa digunakan untuk mencegah dehidrasi atau untuk mengobati dehidrasi ringan.
Hal ini juga bisa diatasi dengan minum sejumlah cairan dan mengkonsumsi sedikit garam selama atau setelah latihan.
Orang-orang yang memiliki masalah jantung atau ginjal, harus terlebih dulu melakukan konsultasi dengan dokternya mengenai penggantian cairan yang aman sebelum melakukan latihan.

Bila tekanan darah sangat menurun sehingga terjadi syok, untuk mengatasinya biasanya diberikan larutan yang mengandung natrium klorida intravena.
Pada awalnya cairan intravena diberikan dengan cepat dan kemudian diperlambat sejalan dengan perbaikan keadaan fisik penderita.

Penyebab yang mendasari dehidrasi selalu diatasi.
Misalnya bila seseorang menderita diare, selain diberikan cairan pengganti juga diberikan obat untuk mengobati atau menghentikan diare.
Jika ginjal terlalu banyak mengeluarkan air karena terjadi kekurangan hormon antidiuretik (seperti yang bisa terjadi pada penderita diabetes insipidus), diberikan pengobatan hormon antidiuretik jangka panjang.

Jika penyebab dehidrasi berhasil diatasi, dilakukan pemantauan terhadap penderita untuk memastikan asupan cairan per-oralnya cukup untuk mempertahan hidrasi.
 
 

Overhidrasi (Kelebihan Cairan dalam Tubuh)

Overhidrasi adalah kelebihan cairan dalam tubuh.

PENYEBAB
Overhidrasi terjadi jika asupan cairan lebih besar daripada pengeluaran cairan.
Kelebihan cairan dalam tubuh menyebabkan konsentrasi natrium dalam aliran darah menjadi sangat kecil.

Minum air dalam jumlah yang sangat banyak biasanya tidak menyebabkan overhidrasi jika kelenjar hipofisa, ginjal dan jantung berfungsi secara normal.

Overhidrasi lebih sering terjadi pada orang-orang yang ginjalnya tidak membuang cairan secara normal, misalnya pada penderita penyakit jantung, ginjal atau hati.
Orang-orang tersebut harus membatasi jumlah air yang mereka minum dan jumlah garam yang mereka makan.

GEJALA
Seperti halnya dengan dehidrasi, organ yang paling mudah terkena dampak dari overhidrasi adalah otak.
Jika overhidrasi terjadi secara perlahan, sel-sel otak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri, sehingga hanya sedikit gejala yang timbul.
Jika overhidrasi terjadi sangat cepat, penderita akan menunjukkan kekacauan mental, kejang dan koma.

DIAGNOSA
Pada overhidrasi, kelebihan cairan ditemukan baik di dalam maupun di sekitar sel dan biasanya tidak menyebabkan timbulnya tanda-tanda pengumpulan cairan.
Pada kelebihan volume darah, tubuh juga memiliki terlalu banyak natrium, sehingga tidak dapat memindahkan air kedalam cadangan di dalam sel.

Pada kelebihan volume darah (misalnya gagal jantung dan sirosis hati), cairan terkumpul di sekitar sel-sel di dada, perut dan tungkai bawah.
Membedakan overhidrasi dan volume darah yang berlebihan seringkali sulit dilakukan, karena overhidrasi bisa terjadi sendiri atau bersamaan dengan kelebihan volume darah.

PENGOBATAN
Pengobatan overhidrasi tergantung kepada penyebabnya.
Tetapi pada dasarnya, tanpa melihat apapun penyebabnya, asupan cairan harus dibatasi.

Minum sebanyak kurang dari 1 L cairan/hari biasanya akan memperbaiki overhidrasi dalam beberapa hari.
Pembatasan asupan cairan ini harus dibawah pengawasan dan atas saran dari dokter.

Kadang diberikan diuretik  untuk meningkatkan pembuangan cairan oleh ginjal.
Biasanya diuretik lebih efektif dalam mengatasi kelebihan volume darah, sehingga paling efektif jika diberikan kepada penderita overhidrasi yang disertai dengan kelebihan volume darah.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar